Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan (Dra. Doortje Marpaung, MM) sedang membuka acara syukuran UKM Online oleh GSA (Giant Star Abdullah) di dampingi Kabid Koperasi dan UMKM (Tri Murtianah, SE) acara UKM online ini dilaksanakan tanggal 30 Januari 2017 sampai dengan 05 Februari 2017 dilapangan parkir Dome dengan kegiatan antara lain : bazar, seminar, pentas seni, senam zumba, edukasi tentang penjualan online untuk para pelaku UKM dan lain-lain.
Sunday, 29 January 2017
Pembukaan UMKM Online di BSCC - Dome
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan (Dra. Doortje Marpaung, MM) sedang membuka acara syukuran UKM Online oleh GSA (Giant Star Abdullah) di dampingi Kabid Koperasi dan UMKM (Tri Murtianah, SE) acara UKM online ini dilaksanakan tanggal 30 Januari 2017 sampai dengan 05 Februari 2017 dilapangan parkir Dome dengan kegiatan antara lain : bazar, seminar, pentas seni, senam zumba, edukasi tentang penjualan online untuk para pelaku UKM dan lain-lain.
Thursday, 26 January 2017
PARA PEMBINA KOPERASI DAN UMKM BERSAMA PELAKU UMKM
Para pembina koperasi dan UMKM foto bersama dengan para pelaku UMKM dalam rangka promosi Batik Balikpapan di Hotel Grand Senyiur
Wednesday, 25 January 2017
Danamon Peduli Koperasi dan UMKM
Kabid dan Kasi UMKM sedang melaksanakan rapat pembahasan kegiatan Danamon Peduli Koperasi dan UMKM kota Balikpapan tahun 2017.
Tuesday, 24 January 2017
PROMOSIKAN BATIK BALIKPAPAN
Pada acara rapat pleno Ikatan Notaris Se-Indonesia di Hotel Grand Senyiur Balikpapan Kadis bersama Kabid Koperasi dan UMKM membantu mempromosikan Batik Balikpapan.
Saturday, 21 January 2017
JOKOWI BAGIKAN JUTAAN HEKTAR LAHAN BAGI KOPERASI
Menteri Koperasi
dan UKM Puspayoga mengatakan pemberian lahan kepada koperasi akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan tentunya akan meningkatkan lapangan kerja. Selain itu
juga menurunkan kemiskinan, menurunkan kesenjangan pendapatan masyarakat
sehingga terwujud pemerataan kesejahteraan.
"Pertumbuhan
ekonomi yang meningkat harus diikuti oleh pemerataan kesejahteraan," tegas
Menteri Puspayoga, menanggapi kebijakan Presiden Jokowi melakukan redistribusi
aset ke koperasi.
Presiden Joko
Widodo (Jokowi) akan membagikan jutaan hektar lahan kepada rakyat melalui
pelaku adat dan koperasi-koperasi yang ada di Tanah Air melalui program
redistribusi aset dan "land reform".
Hal itu
disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) PDI
Perjuangan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta.
"Sekarang
ini kita kantongi 12,7 juta hektar yang akan segera kita bagikan kepada rakyat,
yang akan kita bagikan pada tanah adat, yang akan segera kita bagikan pada
koperasi-koperasi yang ada di Tanah Air," kata Presiden.
Presiden
mengatakan redistribusi aset dan "land reform" menjadi
"concern" khusus dalam pemerintahannya.
Menurut
Presiden, pemberian konsesi tanah kepada rakyat melalui koperasi salah satunya
merupakan upaya pemerataan kesejahteraan.
"Karena
dengan pemberian konsesi tanah adat, pemberian konsesi pada rakyat, pemberian
konsesi pada koperasi saya rasa inilah yang saya katakan di depan bahwa ekonomi
Pancasila, ekonomi gotong royong benar-benar konsesi itu dinikmati rakyat bukan
hanya segelintir masyarakat kita," katanya.
Humas Kemenkop
dan UKM
Friday, 20 January 2017
WORKSHOP PENGAWASAN KOPERASI
Workshop pengawasan koperasi bagi aparat pembina koperasi dan pengurus koperasi oleh Kemenkop dan UMKM RI di kota Balikpapan.
RAPAT KOORDINASI USULAN TOKOH KOPERASI
Rapat koordinasi dengan bagian ekonomi di PEMKOT Balikpapan dalam rangka pengusulan tokoh yang berjasa di bidang koperasi dan UMKM
RAPAT PLENO BERSAMA ''INI'' (Ikatan Notaris Indonesia)
RAPAT KERJASAMA DINAS KOPUMKMPERIND DENGAN PT.UNILEVER
Ibu Tri Murti (Baju kuning) adalah Kabid Koperasi dan UMKM Balikpapan. Beliau memimpin rapat koordinasi bersama Kasi UMKM Ibu Rabiatun (Baju merah). Rapat tersebut membahas rencana pelatihan kuliner dan bakery kerjasama dengan PT. Unilever dalam rangka mengembangkan kapasitas produk UMKM kota Balikpapan.
KEMENKOP DORONG PRODUK UKM MASUK KE PASAR GLOBAL
Kementerian
Koperasi dan UKM mendukung gerakan peningkatan ekspor nasional? yang
dicanangkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Hal itu
disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram saat
memberikan sambutan dalam acara Konferensi Bidang Perdagangan 2016 Kadin
Indonesia, sekaligus pencanangan Gerakan Peningkatan Ekspor Nasional, di Gedung
Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (27/9/2016). “Ditengah gencarnya perdagangan
global, meningkatkan produk ekspor merupakan langkah yang tepat. Apalagi, kita
memiliki banyak produk yang berkualitas ekspor dan bisa diterima di pasar
global. Oleh karena itu, produk UKM kita yang memiliki potensi untuk bisa masuk
ke pasar global agar terus ditingkatkan”, kata Agus.
Dihadapan para peserta yang didominasi
kalangan generasi muda (pelajar dan mahasiswa) itu, ?Agus mengingatkan agar
kalangan muda harus memiliki jiwa enterpreneuship agar mampu menghasilkan produk
yang lain daripada yang lain. “Dengan memiliki jiwa entrepreneurship maka kita
tidak hanya menjual produk tetapi bisa memberikan nilai tambah atas produk
tersebut. Itu dibutuhkan kreatifitas,” tandas Agus. ?Agus Muharram menjelaskan,
saat ini pihaknya juga memiliki program yang mendukung ekspor di Indonesia
terutama dari kalangan UKM.
“Saat ini, kami punya program KURBE,
merupakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis ekspor. Ada tiga jenis KURBE yang
disediakan pemerintah. Pertama adalah KURBE mikro dengan maksimal plafon hingga
Rp5 miliar,” ujar Agus. Kedua, KURBE kecil dengan maksimal plafon Rp25 miliar.
Ketiga, KURBE menengah dengan maksimal plafon Rp50 miliar. Agus menambahkan,
kebijakan KURBE ditujukan untuk memberikan stimulus kepada UKM guna meningkatkan
ekspor nasional, meningkatkan daya saing produk ekspor UKM berbasis kerakyatan,
serta meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk ekspor.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani
menegaskan bahwa Indonesia harus jadi pemain utama di kancah Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) karena 40% pasar Asean berada di Indonesia. “Ditambah lagi, kita
punya segalanya, sehingga wajar bila kita harus menjadi pemain utama. Hanya
saja, ada pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dibenahi. Diantaranya,
regulasi yang menghambat ekspor harus disempurnakan?”, pungkas Rosan.
PENYALUR KUR BERTAMBAH MENJADI 38 BANK?/LKBB
Jakarta - Deputi Bidang Pembiayaan
Kementrian Koperasi dan UKM Braman Setyo menjelaskan, pada 2017 ini jumlah
penyalur kredit usaha rakyat (KUR) akan bertambah menjadi 38 bank/lembaga
keuangan bukan bank (LKBB), termasuk satu koperasi, dari sebelumnya sebanyak 33
bank. "Sementara terkait plafon KUR 2017, sementuara masih sebesar Rp106,4
triliun. Diharapkan nantinya bisa mencapai Rp110 triliun sesuai dengan rapat
Komite Kebijakan pada minggu depan", kata Braman kepada wartawan di
Jakarta, Jumat (13/1).
Kelima penyalur KUR yang baru itu adalah
Adira Finance, Mega Sentra Finance, BCA Finance, FIF, dan Kospin Jasa.
"Tahun 2017, koperasi Kospin Jasa mendapat plafon alokasi penyaluran KUR
sebesar Rp50 miliar", kata Braman.
Selain itu, lanjut Braman, pihaknya juga tengah
mengevaluasi 32 koperasi usulan menjadi penyalur KUR. "Sudah ada tiga yang
kita evaluasi dan siap kita ajukan, seperti Koperasi Obor Mas (NTT), Kopdit
Keling Kumang (Kalbar). Bahkan, untuk memperbanyak penyaluran KUR di sektor
pertanian, Kemenkop akan mendorong KUD-KUD yang sehat dan berjalan bagus bisa
menjadi kunci dalam menyalurkan KUR. Dari 32 koperasi tersebut, dua diantaranya
berbentuk KUD", imbuh Braman.
Braman menambahkan, prioritas sektor
ekonomi 2017 ?diharapkan agar memperlebar jumlah penyaluran KUR di sektor hilir
(produktif), antara lain sektor pertanian, industri pengolahan, perikanan, dan
perkebunan. "Pada 2016, realisasi penyaluran KUR berdasarkan sektor
ekonomi masih didominasi sektor perdagangan 66%, pertanian 17%, industri pengolahan
4%, perikanan 1,5%, jasa 10,5%, dan sektor penempatan TKI 0,2%", papar
Braman seraya menyebutkan, penyaluran KUR pada 2016 mencapai 94,4% atau sebesar
Rp94,4 triliun, dari target Rp100 triliun dengan debitur sebanyak 4.361.835
orang, serta NPL 0,37%.
?Braman mengakui, bagi perbankan, sektor
pertanian merupakan kredit dengan risiko tinggi (hig risk). Seperti misalnya
gagal panen, kena hama, kondisi cuaca tidak mendukung, dan sebagainya.
"Ada wacana di Komite Kebijakan akan menerapkan sistem asuransi untuk KUR
pertanian. Makanya, kita akan terus mendorong KUD yang sehat menjadi penyalur
KUR, karena KUD yang bisa menyalurkan langsung ke kelompok Tani. Harapan saya,
minimal ada satu koperasi untuk satu provinsi untuk menyalurkan KUR, khususnya
untuk sektor pertanian", pungkas Braman.
Humas Kemenkop dan UKM
Subscribe to:
Posts (Atom)